Skip to content

PPIJ Briefs No. 2 – Pembangunan Daerah dan Tata Ruang

Sebagai bagian dari upaya untuk memeriahkan diskusi ilmiah publik pada masa Pemilu 2024, PPI Jerman pada tanggal 20 Januari 2024 lalu mengadakan diskusi publik, yakni Forum PPIJ No. 8 secara hybrid di Hörsaal 17, Hauptgebäude, Universität Bonn dan Zoom mengenai pembangunan daerah dan tata ruang yang dihadiri oleh Tim Ahli dari ketiga Paslon Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2024, yakni Prof. Sulfikar Amir (Anggota Dewan Pakar Timnas Anies-Muhaimin), Michael Gorbachev Dom (Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, menggantikan Budiman Sudjatmiko yang mendadak membatalkan kehadirannya), dan Michael Viktor Sianipar (Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud).

Kegiatan ini menjadi wadah bagi tim panelis dari PPIJ Policy Research untuk menyampaikan aspirasi dan pertanyaan demi menggali gagasan para tim ahli yang mencakup pokok bahasan desentralisasi fiskal, perencanaan pembangunan daerah berbasis inovasi, pengelolaan kota masa depan, pengembangan kawasan hutan, penanganan konflik agraria, dan penyediaan basis informasi geospasial sebagai dasar pembangunan. Diskusi ini membuka peluang untuk pertukaran ide, pengalaman, dan pengetahuan serta memberikan wawasan kepada peserta.

Sebagai hasil dari kegiatan ini, PPI Jerman menerbitkan PPIJ Briefs No. 2 dalam format report dan policy briefs, berisikan Rekomendasi Kebijakan untuk Paslon Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2024 tentang Pembangunan Daerah dan Tata Ruang.

Dokumen rekomendasi kebijakan ini memuat aspirasi dan gagasan pelajar Indonesia di Jerman untuk pemimpin Indonesia periode selanjutnya dalam menunjang pembangunan daerah dan tata ruang yang lebih inovatif, adil, merata, dan inklusif. PPIJ berharap dokumen ini dapat menjadi instrumen yang dapat membuka jalan bagi terciptanya kebijakan yang memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah dan tata ruang Indonesia.

PS. Tulisan-tulisan pada lembar kebijakan ini sepenuhnya milik para penulis. Dilarang melakukan plagiarisme maupun menerbitkan lembar kebijakan ini tanpa seizin penulis. Per Februari 2024, ISBN masih diusahakan oleh para penulis.