Skip to content

Ferienjob dan Magang

Ditulis oleh Carissa Laverna | Mahasiswa Bachelor Business Administration Friedrich-Schiller-Universität Jena, Gracefy Kasih Hoosana | Mahasiswa Architektur Berliner Hochschule für Technik ( BHT), Muhammad Al Hasni | Mahasiswa Mechatronik Fachochschule Aachen

Akhir-akhir ini kita sering mendengar berita yang sedang hangat dibahas nih, yaitu mengenai Ferienjob dan Praktikum (magang/kerja praktik). Sebenarnya apa sih perbedaan Ferienjob dan Praktikum?

Apa itu Ferienjob?

Secara literal, Ferienjob memiliki arti “kerja di waktu libur“. Sesuai artinya, pekerjaan ini merupakan pekerjaan dengan kontrak jangka pendek yang dilakukan pelajar sekolah atau mahasiswa selama masa libur semester. Pekerjaan yang dilakukan semasa libur ini juga tidak berhubungan dengan kegiatan akademik seorang pelajar, sebab peserta Ferienjob kerap mendapatkan pekerjaan kasar seperti menjadi kurir paket atau menjadi pekerja pabrik. Walaupun begitu, bagi sebagian mahasiswa yang mengambil Ferienjob, Ferienjob juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengumpulkan pengalaman kerja, mengasah kemampuan berbahasa Jerman serta memperluas cakupan pertemanan dalam dunia kerja. 

Aturan tentang Ferienjob

Jugendarbeitsschutzgesetz (JArbSchG)

Usia minimal untuk melakukan Ferienjob bagi pelajar umumnya adalah 15-17 tahun. Pelajar di bawah usia 15 dapat melakukan Ferienjob dengan peraturan yang jauh lebih ketat dan selama tugas dan porsi kerja yang diberikan sesuai untuk mereka. Ketentuan untuk pelajar berusia di bawah 18 tahun umumnya seperti bekerja maksimal sebanyak tiga jam dalam sehari, dan pekerjaan dilaksanakan di luar jam sekolah (§6 JArbSchG). Seluruh pelajar dibawah 18 tahun yang mengambil Ferienjob pada umumnya juga tidak diizinkan untuk melakukan pekerjaan berisiko yang dapat menyebabkan kecelakaan atau melukai diri sendiri.  (§ 22 JArbSchG)

Pelajar peserta Ferienjob dijamin haknya secara hukum untuk mendapatkan kondisi dan porsi kerja yang sesuai, antara lain:

  • Dilarang melakukan pekerjaan berisiko yang dapat menyebabkan kecelakaan atau melukai diri sendiri;
  • Dibatasi jumlah jam kerjanya baik jam per harinya (delapan jam sehari), jumlah hari dalam seminggu (lima hari), dan jumlah minggu selama masa liburan (empat minggu) (§ 5 Ayat 4 JArbSchG dan § 8 JArbSchG);
  • Peraturan lembur yang sangat ketat.

Pelajar di bawah 18 tahun juga tidak harus digaji sesuai dengan Mindestlohn (upah minimum) karena perbedaan kualifikasi dan porsi pekerjaan dengan para pekerja yang sudah diatas usia legal.

Lowongan Ferienjob pada umumnya bisa dicari melalui sarana/platform pencarian kerja pada umumnya, seperti situs web pencarian kerja, Schwarzes Brett (mading) di kampus, atau melalui pengumuman yang ditempel di pintu masuk tempat usaha yang membutuhkan tenaga kerja. Persyaratan yang dibutuhkan bagi pelajar asing pada umumnya adalah Aufenthaltstitel dan izin kerja yang tertera di Zusatzblatt. Teman-teman juga harus berhati-hati dan lebih teliti dalam mencari Ferienjob, karena banyak tempat bekerja yang mempekerjakan pekerjanya secara ilegal (Schwarzarbeit). Tentu saja, jika seorang dipekerjakan secara ilegal, banyak risiko yang harus ia tanggung, seperti tidak adanya jaminan jika terjadi kecelakaan dalam kerja, dan kemungkinan upah yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan sebelum mengambil pekerjaan tersebut.

Nah, sekarang untuk jenis pekerjaan yang berhubungan dengan bidang studi teman-teman, kita akan gali lebih dalam mengenai Praktikum/internship/magang.

Apa itu Praktikum (magang)?

Praktikum atau biasa diartikan sebagai praktik kerja merupakan aktivitas penerapan praktis dalam memperdalam ilmu yang telah dipelajari di kampus, dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, biasanya sepanjang 3 bulan atau 6 bulan. Dalam bahasa Indonesia, Praktikum dapat diartikan menjadi kegiatan magang atau kerja praktik. 

Di Jerman, Praktikum terbagi menjadi dua jenis, yaitu praktikum wajib (Pflicht) dan sukarela (freiwillig). Praktikum biasanya merupakan pekerjaan yang berkutat di ranah pendidikan yang ditempuh dan terhubung langsung dengan performa akademis seorang pelajar terkait.

Aturan Praktikum 

  • Aturan waktu kerja 

Waktu kerja selama magang ditentukan oleh perusahaan tempat magang. Namun, waktu kerja ini harus sesuai dengan hukum jam kerja yang berlaku. Jika dipekerjakan dengan basis pegawai penuh (Vollzeit), maka dalam satu minggunya teman-teman harus bekerja sebanyak 40 jam. Penentuan waktu kerja ini kembali ke perusahaan tempat kalian magang. Terkadang ada perusaahan yang menentukan waktu kerja seorang Praktikant/pekerja praktik, atau bisa juga fleksibel. Sekarang juga banyak tempat magang yang menawarkan kesempatan untuk bekerja sendiri dari rumah (Work from Home) atau bahkan sepenuhnya jarak jauh secara daring (Remote).

Menurut hukum § 3 Arbeitszeitgesetz, jam kerja saat magang selama setahun tidak boleh melebihi rata-rata delapan jam per hari, dan dalam sehari pekerja hanya dapat bekerja maksimal selama sepuluh jam. Aturan ini berlaku untuk kedua jenis magang. Artinya, secara prinsip, peserta magang dilindungi dari overwork atau bekerja lembur. Namun, dalam beberapa kasus, bekerja lembur sewaktu-waktu mungkin diperlukan untuk menyelesaikan proyek dengan urgensi tinggi. Namun, teman-teman harus mempertimbangkan manfaat magang untuk diri kalian, dan pahami hak dan kewajiban kalian sebagai seorang pekerja praktik! 

  • Aturan gaji 

Di EU dan di Jerman khususnya, tidak ada aturan yang mengikat secara hukum bagi seorang pekerja praktik untuk digaji, atau berapa nominal yang harus dibayarkan ke pekerja praktik dalam satu bulannya. Dalam banyak kasus, para pekerja praktik mungkin tidak akan menerima gaji atau hanya menerima upah minimum, seperti di kasus-kasus berikut

  • magang wajib sebagai persyaratan bidang studi;
  • magang sukarela dengan tujuan untuk memberikan orientas padai bidang studi atau pelatihan dan berlangsung maksimal tiga bulan;
  • magang sukarela yang berhubungan dengan studi atau pelatihan dan berlangsung maksimal tiga bulan;
  • magang ketika belum mencapai usia dewasa dan belum menyelesaikan pelatihan kerja.

Namun, dalam kasus-kasus berikut ini, perusahaan penyedia program magang diwajibkan untuk membayar pekerja praktik, setidaknya sejumlah upah minimum atau Mindestlohn

  • pada magang sukarela yang berhubungan dengan studi atau pelatihan atau magang orientasi yang berlangsung lebih dari tiga bulan;
  • pada magang sukarela yang tidak terkait dengan pendidikan Anda;
  • dan pada magang setelah lulus dari program studi atau pelatihan khusus.
  • Kontrak Kerja dan Sertifikat 

Dalam kasus magang yang berlangsung lebih dari beberapa minggu dan di mana kalian menerima gaji, kalian harus memastikan untuk mendapatkan kontrak magang tertulis. Sayangnya, di Jerman dan Uni Eropa masih tidak ada undang-undang yang secara mengikat mengatur hak dan kewajiban pekerja magang. Artinya, kontrak kerja yang telah ditandatangani merupakan dasar hukum utama yang dapat Anda gunakan jika terjadi perselisihan atau masalah selama magang berlangsung (misalnya tentang gaji, jam kerja, atau cuti).

Teman-teman juga berhak untuk mendapatkan sertifikat magang profesional, baik dalam program magang berjangka panjang atau pendek!

Pengalaman Magang di Jerman dari Universitas yang ada di Indonesia

Saya mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Nasya yang merupakan mahasiswi S-1 di Swiss-German University (SGU) di Indonesia. Ia telah menjadi pekerja praktik atau intern di Jerman. Berikut hasil wawancara saya

Bagaimana kamu bisa magang di Jerman?

Nasya: Universitas tempat aku berkuliah menawarkan program double-degree melalui partnership dengan institusi pendidikan di Jerman. Selain mengikuti kelas dan lulus ujian di Jerman, program tersebut juga mewajibkan mahasiswa untuk melakukan internship.

Tahapan apa saja yang harus kamu lewati untuk bisa magang di Jerman?

Nasya: Karena merupakan program tetap di universitasku, tidak ada syarat khusus. Semua siswa bisa mendaftar program double-degree. Salah satu prosesnya adalah memenuhi syarat berbahasa Jerman dengan mengikuti kelas bahasa dari semester satu hingga lima yang bernilai empat SKS per semester, fungsinya adalah agar tidak perlu lagi untuk (ambil) ujian penyetaraan sertifikat bahasa. Selain bahasa, aku juga perlu menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk membuat visa. Tapi untungnya aku tidak mengurusnya sendirian karena dibantu dan dibimbing oleh pihak universitas.

Walaupun dibimbing dalam hal mengurus visa dan akomodasi selama periode belajar, aku perlu mencari lowongan magang serta tempat tinggal selama periode magang sendiri. Waktu itu aku magang di Berlin yang kutemukan melalui aplikasi LinkedIn. Setiap mahasiswa harus memastikan untuk melakukan magang selama minimal 22 minggu sebelum visa berakhir. Jika dulu aku tidak menemukan magang yang sesuai sampai batas akhir tanggal, pihak universitas akan membantu mencarikan tempat magang untuk aku.

Apakah kamu juga perlu membayar tambahan sesuatu?

Nasya: Saat itu aku perlu membayar biaya tambahan untuk double-degree. Kalau bisa aku ibaratkan itu seperti uang semesteran di Jerman. Selain itu, aku juga perlu menyediakan biaya untuk keperluan hidup selama di Jerman.

Apa saja yang perlu kamu lakukan saat Praktikum (magang)?

Nasya: Aku menghabiskan waktu tujuh bulan di Jerman; Satu bulan untuk belajar dan ujian lalu sisanya untuk magang. Untuk magang, aku bekerja seperti orang pada umumnya, dari jam 9 hingga 18, dari Senin sampai Jumat. Aku juga harus memastikan performaku selama magang karena supervisor akan diminta memberi nilai. Setelah menyelesaikan magang, aku harus membuat laporan magang serta presentasi untuk diserahkan ke universitasku di Jerman.

Apa pendapat kamu mengenai Praktikum (magang) di Jerman?

(Praktikum) magang di Jerman benar-benar seru sekaligus menantang. Bekerja di kantor yang multikultural mengajarkanku banyak hal yang belum pernah kuketahui sebelumnya. Sebenarnya, proses magang di Jerman mirip seperti aku magang di Indonesia, mulai dari proses mencari kerja hingga mempresentasikan hasil magang. Satu-satunya hal yang membedakan adalah bagian mengurus visa serta hidup sendiri di negara asing. Aku mengalami banyak suka maupun duka, namun aku bersyukur untuk pengalamanku dan teman-temanku disana, dan berharap dapat mencoba hal-hal baru lagi di masa yang akan datang.


Sumber:

https://www.ndr.de/ratgeber/Ferienjobs

https://www.berufsstart.de/karriere/praktikum/gesetzliche-rahmenbedingungen.php

https://de.m.wikipedia.org/wiki/Ferienjob

https://de.m.wikipedia.org/wiki/Praktikum

Foto: https://www.familie-und-tipps.de/Kinder/Pubertaet/Ferienjobs.html