Skip to content

Vorlesung Kebangsaan #2: “Ratu Kalinyamat: Perempuan Simbol Kehebatan, Keberanian, dan Kejayaan Nusantara”

Jerman, 7 Juli 2024 – Ratu Kalinyamat, yang secara resmi diakui sebagai pahlawan nasional oleh Keputusan Presiden Nomor 115-TK-TH-2023 tertanggal 6 November 2023, merupakan figur inspiratif yang membawa Kerajaan Jepara mencapai puncak kejayaan. Di bawah kepemimpinannya, Jepara tidak hanya berkembang pesat dalam bidang politik dan militer, tetapi juga dalam ekonomi dan budaya, menjadikannya kekuatan maritim yang disegani.

Sebagai bentuk penghormatan dan refleksi terhadap kisah serta perjuangan Ratu Kalinyamat yang sangat relevan dengan tantangan bangsa saat ini, PPI Jerman telah mengadakan acara “Vorlesung Kebangsaan #2” pada hari Jumat, 6 Juli 2024. Acara ini diikuti oleh lebih dari 40 peserta secara online, dengan tema “Ratu Kalinyamat: Perempuan Simbol Kehebatan, Keberanian, dan Kejayaan Nusantara.” Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengenang sosok Ratu Kalinyamat, seorang pemimpin visioner dan pahlawan nasional yang memerintah Kerajaan Jepara pada abad ke-16, serta menggali relevansi perjuangannya dengan tantangan Indonesia masa kini. Selain itu, acara ini juga menginspirasi generasi muda Indonesia untuk meneladani nilai-nilai keberanian, kepemimpinan, kecerdasan, dan patriotisme yang diperjuangkan oleh Ratu Kalinyamat.

Acara ini menghadirkan Prof. Dr. Connie Rahakundini Bakrie, pakar pertahanan dan guru besar di St. Petersburg State University, sebagai narasumber utama. Moderasi dilakukan oleh Andita Aulia Pratama dari PPI Jerman. Prof. Connie memaparkan presentasi yang berjudul “Tuan Putri di Seantero Jawa (Que Naquelle Tempo Era A Senhora De Toda A Jaoa), Perempuan Simbol Kehebatan, Keberanian, dan Kejayaan Nusantara.” Presentasi ini mencakup beberapa bagian penting seperti supremasi kesultanan atau negara, pembangunan elemen kekuatan ekonomi, militer, dan diplomasi, peran maritim dalam menjaga kedaulatan, rekam jejak Ratu Kalinyamat dalam melawan kolonialisme terkuat abad XV, serta industrialisasi maritim di bawah kepemimpinannya.

Dalam presentasinya, Prof. Connie menekankan bahwa makna dari supremasi negara adalah upaya untuk menegakkan dan menempatkan negara pada posisi tertinggi sesuai dengan tempat dan kehormatannya dan juga mampu melindungi seluruh wilayah kedaulatan berikut segenap SDM dan SDA yang dimiliki. Tanpa adanya intervensi langsung atau tidak langsung oleh dari pihak manapun. Beliau juga menggarrisbawahi aspek extrernal super power dalam teori untuk mengukur kekuatan suatu bangsa.

Salah satu poin menarik dari presentasi Prof. Connie adalah bagaimana Ratu Kalinyamat mampu melihat fungsi dari kapabilatas militer suatu negara dan melihat bahwa negara juga membutuhkan power untuk meningkatkan prospek eksistensinya. Beliau juga menambahkan bahwa pentingnya kemauan untuk berkontemplasi pada pencapaian Ratu Kalinyamat yang telah terbukti unggul membentuk dasar dari semua kebijakan pertahanan maritime, strategi militer, strategi industri galangan kapal, serta kekuatan untuk mengontrol jalur perdagangan kala itu untuk menjadi negara poros maritim dunia.

Beberapa kehebatan Ratu Kalinyamat saat memimpin Jepara adalah memerangi supremasi maritim Portugis dengan kendali atas perdagangan rempah, menjadikan Melaka sebagai pusat tujuan ekspor Jepara, memerangi diskriminasi yang sering diberikan pada pedagang Muslim dan Nusantara pada zamannya, serta menciptakan kesejahteraan kawasan dan mencetuskan aliansi pertahanan laut. 

Prof. Connie juga mengingatkan tugas kita untuk melawan abai negara dengan mengembalikan marwah strategi, kehendak, dan kehormatan bangsa dengan banyak belajar dari kedigdayaan dalam mewujudkan negara poros maritim dunia yang nyata. 

Diskusi ditutup dengan pesan singkat dari beliau khususnya untuk pemuda pemudi Indonesia, agar kita mau berpikir untuk menjadi penanda pada masanya, bukan hanya muncul tapi harus jadi penanda seperti Ratu Kalinyamat. Menjadi seorang pemimpin harus selesai dengan dirinya dan fokus bagaimana bangsa Indonesia harus terus disegani dunia dan menjadi pemimpin setidaknya di kawasan. Dan bagaimana sebagai negara yang memiliki posisi yang nexus, harus bisa menjadi sebuah ruang strategis. Beliau juga menegaskan bahwa kekuatan pikiran sangat penting. Ratu Kalinyamat berhasil mengubah kerajaan yang jatuh hanya dengan kekuatan pikiran.

“Jangan pernah takut untuk bermimpi besar, jangan takut untuk menggapai impian setinggi langit.“ tambah Prof. Connie sebagai penutup diskusi.

Nilai-nilai yang Ratu Kalinyamat perjuangkan seperti keberanian, kepemimpinan, kecerdasan, dan patriotisme patut menjadi teladan bagi generasi muda. Oleh karena itu, acara ini diinisiasi oleh PPI Jerman untuk menanamkan wawasan kebangsaan kepada generasi penerus bangsa, khususnya yang berdomisili di negeri asing.

Tentang PPI Jerman: PPI Jerman adalah organisasi yang mewadahi para pelajar Indonesia di Jerman untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Dokumentasi acara: https://drive.google.com/drive/folders/1M7ra7uHU0KlYQvSS4KygKPWa4AUkHa_a?usp=drive_link

Rekaman acara: https://youtu.be/aFxIwyD_RpI?si=OVK7jQ540_YSeKdT