Skip to content

Sustainable Living ala Germans

Ditulis oleh Meliona | Mahasiswa Wirschaftinformatik FH Kiel, Jerman.

Belakangan kita semakin akrab dengan istilah-istilah asing yang berkaitan dengan lingkungan, salah satunya sustainability. Sustainability sendiri memiliki arti keberlanjutan, yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa depan tanpa merusak lingkungan secara permanen. Sustainable living bertujuan untuk menjaga lingkungan sekitar kita menjadi tempat yang layak ditinggali untuk generasi yang akan datang dan Jerman merupakan salah satu negara yang terkenal akan program-program peduli lingkungannya.

Nah, artikel akan membahas beberapa cara hidup sutainable yang dapat dipelajari dari kebiasaan warga Jerman untuk kita terapkan di kehidupan sehari-hari. 

Membawa shopping bag sendiri dari rumah

Membawa kantung belanja sendiri adalah hal yang lumrah di Jerman, bahkan ada yang menggunakan ransel atau karton bekas untuk mengangkut barang belanjaan mereka, walaupun pada dasarnya kebanyakan supermarket di Jerman juga menyediakan beberapa jenis kantong belanja yang terbuat dari bahan dasar bervariasi seperti kain, kertas, dan plastik dengan range harga sekitar 10 Cent sampai 5 Euro . Selain dapat menghemat pengeluaran, membawa kantong belanja dari rumah juga lebih ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan limbah kantung sekali pakai yang  membutuhkan waktu yang lama untuk terurai.

Sistem pemilahan dan daur ulang sampah

Perubahan kecil juga dapat dimulai dari rumah tangga dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemerintah dalam mendaur ulang sampah yang jenisnya recycleable. Biasanya pada satu gedung perumahan pasti terdapat pusat pembuangan yang terdiri dari beberapa tempat sampah dengan beragam warna sebagai indikator pembeda untuk setiap jenis sampahnya. Tempat sampah berwarna kuning ditujukan untuk sampah plastik (recycleable), warna biru untuk sampah kertas, warna hitam untuk sampah sisa rumah tangga yang sukar didaur ulang, warna cokelat untuk sampah bio, dan kontainer besar untuk sampah kaca. Pada umumnya orang Jerman sangat disiplin dalam hal memilah dan membuang sampah, karena warganya yang sangat memperhatikan kelestarian lingkungan tempat tinggal mereka agar tetap bersih dan nyaman untuk ditinggali. Di samping itu, bagi warga yang tidak mengolah sampahnya dengan benar, maka bisa dikenakan denda sesuai dengan beratnya kelalaian yang mereka lakukan. Mau tau lebih detail mengenai pemilihan sampah di Jerman? Kuy cek langsung IG ppijerman!

Recycle botol plastik

Di Jerman beberapa jenis minuman seperti air mineral atau bir yang memiliki tanda recyclable pada botolnya akan dikenakan biaya tambahan berkisar 8 Cent hingga 25 Cent saat pembayaran di kasir. Jangan sedih, uang ini sebenarnya dapat kita tukarkan kembali menjadi kupon dengan cara mengembalikan botol bekasnya di Pfandautomat (Reverse Vending Machine) atau mesin penukaran sampah kemasan minuman otomatis yang biasanya tersebar di sebagian besar supermarket di Jerman. Dengan mesin ini, kita tidak hanya bisa menguangkan kembali botol minuman yang telah kita beli, namun juga botol yang kita temukan di jalan atau tong sampah sebagai tambahan uang jajan hehehe. Ini merupakan salah satu program sustainability dan ramah lingkungan yang diterapkan di Jerman sebagai upaya pengurangan dan daur ulang limbah botol plastik maupun kaca. Jadi kalau kamu punya atau menemukan botol minuman bekas dengan simbol recyclable, jangan langsung dibuang, ya.

Membeli, menjual, memberi, dan mendapatkan barang bekas layak pakai 

Budaya membeli dan menjual barang-barang bekas yang masih layak pakai adalah hal yang akan sering kita temui di Jerman. Pada beberapa waktu dan kesempatan tertentu akan ada Flohmarkt (Flea Market) yang biasanya menjual barang bekas seperti pakaian, perkakas rumah tangga dan dapur, game boards, CDs, sampai mainan anak dengan harga yang sangat miring tentunya. Selain itu, ada banyak jenis aplikasi online yang dibuat khusus untuk melakuan aktivitas jual-beli barang bekas, seperti Vinted, Ebay kleine Anzeige, Facebook, dll. Jika beruntung, tak jarang pula kita dapat menemukan barang-barang branded bekas dengan harga yang ramah di kantung. 

Selain membeli dan menjual, kita juga bisa mendapatkan barang-barang bekas tersebut tanpa perlu membayar sepeserpun melalui filter zum Verschenken dari aplikasi-aplikasi tersebut. Alasan mengapa orang Jerman terkesan mudah memberikan barang meraka secara cuma-cuma selain untuk tujuan sustainability adalah untuk tujuan kepraktisan. Hal ini lumrah dilakuan oleh sebagian besar warga yang harus pindah secara mendadak dan tidak merasa butuh untuk mengangkut semua barang tersebut ke kediaman baru mereka lagi. Terlebih lagi disini untuk membuang sampah besar seperti furniture dan elektronik dibutuhkan biaya ekstra untuk prosesnya dari segi pengangkutan dan pembuangan di daerah setempat.

Lebih sering menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, dan bersepeda

Sistem transportasi yang berkualitas berperan besar dalam sustainability. Kualitas sistem transportasi yang mendukung sustainability dapat dinilai dari berbagai perspektif seperti sistem yang terintegrasi, profesionalisme, ramah terhadap semua penggunanya, serta rendah polusi. Jerman menghubungkan kota-kotanya dengan sistem transportasi yang berkualitas dengan mass rapid transit yang terintegrasi dan terdiri dari kereta api regional, U-bahn dan S-bahn, serta tram / light rail dan bus yang tepat waktu. Sistem ini siap menghubungkan penduduknya hingga ke pelosok desa sekalipun. Dari segi harganya sendiri, transportasi umum dalam kota menyediakan layanan gratis bagi mahasiswa yang berkuliah di kota yang bersangkutan dan sangat terjangkau untuk masyarakat umum. Mereka memiliki harga dan jenis tiket yang beragam sesuai dengan kebutuhan penumpangnya. Di Jerman juga disediakan zona sepeda dan pejalan kaki yang membuat masyarakatnya nyaman beraktivitas daripada harus membeli kendaraan pribadi yang pada umumnya sangat mahal di Jerman mulai dari segi pajak hingga biaya perawatannya. Dengan alasan tersebut pula, banyak warga yang lebih memilih menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, ataupun bersepeda di samping karena layanannya yang sangat baik dan lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi produksi polusi dan karbon dibumi.

Menyumbangkan pakaian bekas di Altkleidercontainer 

Jerman juga menyediakan kontainer besar (Altkleidercontainer) yang tersebar di setiap sudut kota yang berguna sebagai sarana bagi warganya yang ingin menyumbangkan pakaian, sepatu, dan sebainya yang sudah tidak terpakai lagi untuk disumbangkan ke orang yang lebih membutuhkan atau organisasi yang mengurus panti asuhan, tuna wisma, dan lainnya. Jadi, tanpa perlu menjual kembali dengan alasan ramah lingkungan untuk mengurangi penumpukan baju bekas dan limbah kain, kita bisa menyumbangkan pakaian ataupun sepatu bekas kita melalui kontainer tersebut tanpa harus mengunjungi organisasi atau tempat yang ingin disumbangi secara langsung. Efektif banget ya!Nah, itu tadi beberapa gaya hidup yang harus kita ketahui dan terapkan dari Jerman dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya pengurangan limbah dan polusi demi mendukung program sustainable life untuk menjaga lingkungan dan kebaikan generasi selanjutnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat kita lebih sadar dan bijak dalam bertindak, karena pada dasaranya apapun yang kita lakukan hari ini dapat berdampak baik maupun buruk di kemudian hari, semua tergantung pada aksi yang kita ambil. Salam PPI!

Referensi

Steemit, Belajar Pembangunan Kota Berkelanjutan dari jerman, 2017

https://steemit.com/aceh/@rikiputra/secercah-visi-pembangunan-berkelanjutan-untuk-aceh-2017928t11346557z

Mehrweg, Pfand,2021

https://www.mehrweg.org/einkaufen/pfand/

Foto cover oleh Svitlana melalui Unspalsh