Sumber: PPI Jerman
Berlin, 30 Agustus 2025 – PPI Dunia Kawasan Amerika–Eropa bekerja sama dengan PPI Jerman dan PPI Berlin-Brandenburg sukses menyelenggarakan Simposium Amerika–Eropa (SAE) 2025 secara hybrid. Kegiatan luring berlangsung di Technische Universität (TU) Berlin, Straße des 17. Juni 135, sementara partisipasi daring dilakukan melalui Zoom. SAE 2025 hadir sebagai wadah pertukaran gagasan lintas disiplin yang mempertemukan mahasiswa Indonesia, diaspora, dan mitra global untuk memperkuat jejaring internasional.
Rangkaian SAE diawali dengan city tour pada Jumat, 29 Agustus 2025. Para delegasi berkesempatan mengunjungi sejumlah landmark bersejarah Berlin, antara lain Potsdamer Platz, Brandenburger Tor, State Library, Berliner Dom, Gedung Reichstag, dan Taman “Tiergarten”. Lokasi-lokasi tersebut memiliki nilai historis dan kultural yang penting serta tetap menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat Berlin hingga kini.
Memasuki hari kedua, Sabtu, 30 Agustus 2025, acara dibuka dengan sambutan dari Gennesaret Tjusila (Ketua Pelaksana SAE 2025), Georgius Kenneth Liauwangsa (Ketua Umum PPI Berlin-Brandenburg), Muhammad Nur Ar Royyan Mas (Ketua Umum PPI Jerman), Denizar Abdurrahman Miraj (Koordinator PPI Dunia Kawasan Amerika–Eropa), dan Marhadi (Koordinator PPI Dunia).
Agenda utama SAE 2025 yang dilaksanakan pada hari kedua ini antara lain:
- Paparan dari keynote speaker:
- Bapak Undri, S.S., M.Si., Direktur Promosi Kultural Kementerian Kebudayaan RI
- Ibu Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif sekaligus Wakil Ketua Badan Ekonomi Kreatif RI
- Bapak Dr. Yohan, Drs., M.Si., Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI
- Presentasi abstrak penelitian diaspora Indonesia, baik yang meneliti di tanah air maupun di mancanegara
Dalam sesi presentasi abstrak luring, 5 peneliti Indonesia yang sedang menempuh riset di Inggris, Italia, Belanda, dan Indonesia memaparkan hasil kajian mereka dengan topik meliputi ekonomi kreatif, UMKM, hingga transisi energi terbarukan. Sesi ini ditutup dengan pemaparan mengenai dinamika pelajar Indonesia di Jerman oleh Muhammad Nur Ar Royyan Mas dan Georgius Kenneth Liauwangsa.
Dalam sesi presentasi abstrak daring, 66 peneliti Indonesia yang tengah melakukan penelitian di berbagai negara—antara lain Jerman, Inggris, Turki, Hungaria, Malaysia, Tiongkok, Rusia, Nigeria, Italia, Amerika Serikat, dan Mesir—memaparkan riset dengan topik yang mencakup wawasan kebangsaan, diplomasi kebudayaan, dan industri kreatif.
Kegiatan pada hari ketiga berfokus pada pemilihan Koordinator dan Dewan Pengawas PPI Dunia Kawasan Amerika–Eropa. Pemilihan ini dihadiri oleh delegasi utama dari PPI negara kawasan Amerika dan Eropa, baik secara luring di Rumah Budaya Indonesia di Berlin maupun secara daring. Melalui musyawarah mufakat, Gerry Utama terpilih sebagai Koordinator PPI Dunia Kawasan Amerika–Eropa periode 2025/2026, dengan Nugraha Akbar Nurrochmat sebagai wakilnya. Keputusan tersebut diambil dengan beberapa catatan, salah satunya adalah perlunya mengkaji ulang program kerja unggulan nomor 3 terkait crypto atau saham. Untuk posisi Dewan Pengawas, terpilih Ladeeva Agnes Prameswari Assyakinah (PPI Belanda), Riedho Dharmawan (PERMIRA Rusia), dan Navira Shandra Prastiwi (PPI Serbia).
Simposium PPI Dunia Kawasan Amerika–Eropa tahun 2026 akan diselenggarakan di Prancis dengan kerja sama antara PPI Dunia Kawasan Amerika–Eropa dan PPI Prancis.
Melalui simposium ini, SAE 2025 diharapkan dapat menjadi motor penggerak kolaborasi di bidang budaya, diplomasi, pendidikan, teknologi, dan ekonomi kreatif, sekaligus memperkuat peran Indonesia di kancah global dengan tetap menjunjung tinggi warisan budaya dan nilai-nilai nasional.