12 September 2025
PPI Jerman dan PPI cabang berhasil mengadakan audiensi dengan KBRI Berlin secara hibrida, pada hari Jumat, 12 September 2025. Pertemuan dihadiri oleh Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Berlin, Bapak Fajar Wirawan Harijo, bersama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Dr. rer. nat. Mariyus Marjunus, beserta jajaran.
Agenda utama dalam audiensi adalah penyampaian poin-poin kajian dan tuntutan yang telah dikaji oleh PPI Jerman, dengan bantuan PPI cabang dan pelajar Indonesia di Jerman, berjudul Sapta Asa Pelajar Indonesia di Jerman: Kajian dan Tuntutan PPI Jerman. Tujuh poin tuntutan dalam naskah tersebut merupakan refleksi para pelajar-pelajar Indonesia di Jerman, yang menaruh rasa kepedulian terhadap perkembangan situasi di tanah air. Dengan maraknya gelombang demonstrasi dan protes di berbagai penjuru tanah air, PPI Jerman juga turut memanfaatkan momentum ini untuk melakukan evaluasi dan mengkaji berbagai permasalahan multidimensional yang melanda bangsa dan masyarakat Indonesia.
Tujuh poin tuntutan dalam naskah Sapta Asa adalah sebagai berikut:
- Reformasi DPR
- Reformasi Polri
- Evaluasi program-program prioritas pemerintah
- Hapus diskriminasi usia pada lapangan pekerjaan
- Tindaklanjuti naskah akademik RUU Perlindungan Pelajar
- Buka jalur komunikasi bagi pelajar dan diaspora Indonesia di luar negeri untuk menyampaikan aspirasi
- Evaluasi dan kawal ketat UU TNI
Ketujuh poin di atas dijabarkan lebih mendalam dalam naskah yang dapat diunduh di bawah.
Dengan pertemuan audiensi ini, segenap Pengurus PPI Jerman dan PPI cabang berharap bahwa pertemuan serupa dapat terus dilakukan, dan tidak hanya diperuntukkan bagi pengurus PPI Jerman dan PPI cabang saja, melainkan juga untuk diaspora Indonesia di Jerman secara umum.