Skip to content

Ngomennnnn…

Di jaman yang sudah maju dan serba digital ini, semakin gampang seseorang untuk mengomentari semua hal yang baik ataupun buruk. Terlebih lagi sekarang ini tersedia platform media sosial yang banyak orang tahuu seperti Facebook, Instagram, ataupun Twitter. Siapa sih yang tidak ada Instagram, Facebook, ataupun Twitter? Dari presiden sampai Kang Siomay sudah memiliki aplikasi tersebut sekarang.

Nah, di sinilah tempat untuk sebagian besar orang mengomentari apapun. Jangan heran kenapa orang sering ngomen sana sini, karena itulah manusia. Biasa dari komentar yang di lontarkan disana, yang paling mencuri perhatian adalah komentar negatif. Komentar-komentar ini kadang didasarkan rasa iseng atau dari hati yang terdalam.

Kadang kita tidak berpikir apa yang terjadi setelah kita mengomentari sesuatu di halaman atau posting orang tersebut. Tidak sedikit orang yang akan „menelan“ bulat-bulat komentar yang di lontarkan kepadanya. Bahkan yang paling parahnya orang tersebut dapat mengakhiri hidup nya sendiri, karena tidak kuat dengan komentar negatif yang dia terima. Contoh yang mungkin diantara kita ketahui adalah maraknya kasus bunuh diri beberapa artis Korea karena tidak kuat dengan tekanan atau kebencian yang diterimanya. Dari contoh ini kita dapat menyimpulkan bahwa komenmu dapat membunuh orang. Membunuh yang dimaksud disini bukan hanya membunuh diri, melainkan termasuk juga karakter, semangat, dan kepercayaan. Bukan hanya sampai sana, banyak yang menganggap orang-orang yang tidak kuat atau tidak dapat menerima komentar-komentar negatif sebagai orang yang lemah mentalnya.

Banyak di antara kita yang juga sering melontarkan komentar-komentar negatif kepada orang lain, yang tidak lain dengan tujuan membentuk mental yang lebih kuat, tetapi pernahkah kita berpikir mengapa kita harus „membentuk“ orang lain , bukankah lebih baik kita perbaiki diri terlebih dahulu, agar menjadi manusia yang lebih baik?

Di salah satu group Facebook, tempat kita bertukar pikiran, pertanyaan ataupun pernyataan para teman-teman perantau Indonesia di Jerman pun sering kita temui komentar-komentar yang sama sekali tidak membantu. Salah satu kata yang sering saya ketemui di bagian komen adalah „Google“. Satu komen tersebut dilontarkan kepada orang yang bertanya karena mungkin yang membaca merasa konyol dengan pertanyaan tersebut. Setelah komen „Google“ tersebut, datanglah komen-komen negatif yang lain. Biasanya komen negatif ini sangat lucu atau sangat menarik untuk dibaca, terlebih lagi kalau si pemilik Thread membalas komen yang di lontarkan kepadanya. Pada akhirnya kedua pihak akan adu mulut di kolom komentar, dan akhirnya yang bertanya akan lupa dengan tujuan dia melontarkan pertanyaan di dalam group tersebut. Di sisi lain orang yang melontarkan komen tersebut akan mendapatkan kepuasan tersendiri karena ada yang meladeni keisengan mereka.

Setelah kejadian tersebut, kita tidak tau apa yang akan terjadi kepada orang yang bertanya tersebut, apakah dia akan berhenti bertanya? Apakah dia akan mencari di Google terlebih dahulu sebelum bertanya? ataukah dia akan melanjutkan komen negatif nya ke orang lain dengan mengomen kata „google“ kepada pertanyaan-pertanyaan yang dia anggap konyol atau bodoh?

Di sinilah yang kita harus ubah. Dimana yang harus diubah? Apakah kita harus merubah orang lain terlebih dahulu? Bukan, untuk merubah orang lain bukanlah hal yang mudah, tetapi kita dapat memulai dari diri kita sendiri . Hal yang kita harus lakukan adalah berikanlah komentar yang membantu atau yang bersifat positif. Kalaupun kita tidak dapat membantu seseorang, tidak mengomen juga akan banyak membantu. Sangat gampang untuk kita mengeluarkan komentar, tetapi tidaklah mudah orang yang di beri komentar untuk melupakannya.

Caranya untuk menjadi manusia yang lebih baik,beradab dan berbudaya sangatlah gampang. Kita dapat memulai dari hal kecil yang kita temui setiap harinya, seperti contohnya  apabila kita tidak menyukai suatu posting , pernyataan ataupun pertanyaan orang lain , cobalah kita mengabaikan dan jangan mengeluarkan komen-komen yang bersifat negatif. Komen negatif yang maksud sangat berbeda dengan kritikan. Kritikan adalah komen yang dapat membawa perubahan dan akan membuat orang lain untuk menjadi yang lebih baik Alangkah baiknya jika kita bisa memberikan kritikan untuk perubahan. Tapi mengabaikannya karena kita tidak menyukainya akan membantu diri kita sendiri untuk menjadi lebih baik maupun orang lain. Dengan memulai dari diri sendiri , teman-teman kita akan berubah ,dan mungkin jangka panjangnya akan merubah sebuah komunitas yang baik dan positif. Untuk menutup artikel ini ingatlah moto ini „Keep spreading Love and Positivity„    

Oleh Andy Susanto