5th International Conference of Integrated Intellectual Community (ICONIC) 2024 telah dibuka pada tanggal 4 September 2024 di Gedung Kuliah Pusat (ZHG) Universitas Göttingen, Jerman. Mengundang perwakilan dari kementerian dan duta besar sebagai pembuat kebijakan iklim dari Indonesia dan Jerman. Ministerial Talk ini sangat krusial untuk membahas komitmen emisi nol pada tahun 2060 di negara-negara berkembang dan bagaimana skema pendanaan yang memungkinkan dari negara maju.
Tamu-tamu kehormatan yang diundang yakni ibu Laksmi Dhewanthi, Direktur Jenderal Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr David Tantow, Wakil Kepala Departemen Asia Tenggara di Kementerian Federal untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) Republik Federal Jerman, serta Arif Havas Oegroseno, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman, sebagai pembicara. Kehadiran para tamu undangan dan peserta disambut dengan meriah oleh tarian tradisional “Topeng Kelana”.
Ministerial Talk diselenggarakan dalam format talkshow, dengan mengundang perwakilan dari kementerian dan duta besar sebagai pembuat kebijakan iklim dari Indonesia dan Jerman, mengingat perubahan menuju pembangunan rendah karbon bukanlah proses yang murah. Terlebih Indonesia masih dihadapkan dengan tantangan ekonomi yang mendesak seperti tingginya angka kemiskinan, serta adanya regulasi yang dinilai kurang berpihak pada Indonesia seperti EUDR (Europian Union Deforestation Regulation).
Ministerial Talk merupakan salah satu acara utama pada hari pertama konferensi internasional ICONIC 2024, yang merupakan acara terbesar yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Jerman. Pada hari pertama, lebih dari 100 orang berpartisipasi secara langsung (on-site) dan luring. Acara ini berlangsung di Gedung Kuliah Pusat (ZHG) Georg-August-Universität Göttingen pada tanggal 4 September 2024.
Laksmi Dhewanthi menguraikan strategi keuangan yang terdiri dari pengembangan instrumen pembiayaan yang inovatif sebagai sumber pendanaan paling besar, kebijakan pajak, meningkatkan akses ke keuangan global, dan menarik investasi sektor swasta.
“Emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan berdampak signifikan bagi profil emisi gas rumah kaca Indonesia secara keseluruhan. Data periode 2010-2022 menunjukkan bahwa Indonesia telah mampu mencapai tujuan yang ditargetkan (penurunan emisi GRK) dan kami optimis dapat mempertahankan kinerja ini hingga tahun 2030,” ujar Laksmi Dhewanthi.
Ketika mendapat pertanyaan dari hadirin mengenai EUDR, Dr David Tantow menjawab, “Pemerintah tidak dapat memaksa usaha kecil di Indonesia dan Jerman untuk memenuhi ekspektasi EUDR, namun kami bukan negara sosialis dan kami bersaing dengan negara-negara Eropa lainnya, jadi kami berharap kami dapat memenuhi pedoman tersebut pada tingkat yang baik.”
Namun demikian, Arif Havas mengkritik keras EUDR, “EUDR ini dianggap bermasalah oleh banyak negara. Mengapa kita harus mau mengikuti peraturan yang bermasalah ini?”
PPI Jerman memiliki visi untuk menghimpun, melindungi dan memperjuangkan kepentingan anggota-anggotanya dalam rangka meningkatkan kualitas diri dan mengoptimalkan segala potensi yang ada bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. ICONIC 2024 merupakan konferensi akademis yang menciptakan platform bagi minat mahasiswa Indonesia terhadap keberlanjutan dan mitigasi perubahan iklim.
Setelah Ministerial Talk, hari pertama ICONIC 2024 dilanjutkan dengan sesi pleno tentang Dekarbonisasi Industri dan Transportasi serta Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, yang menghadirkan pembicara dari industri kebijakan, akademisi, otomotif, transportasi, sertifikasi, dan dekarbonisasi. Sebanyak 54 peneliti, ahli dan pengambil keputusan dari 10 negara akan dipilih untuk mengikuti konferensi pada tanggal 5 dan 6 September.
Penulis:
Fadlilah Nur Hasanah, Nicholas Justin Airlangga dan Muhammad Nur Arroyyan Mas